JombangKu.com – Warga Dusun Jarak Kulon, Desa Jarak, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Mengeluhkan truk proyek Irigasi Pariterong (Papar-Turi-Peterongan) yang dinilai mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan jalan rusak, berdebu sampai merusak gorong gorong.
Agus salah satu warga Desa Jarak menegaskan dengan adanya lalu lalang truk proyek irigasi Pariterong dinilai mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga.
“Ya kalau menganggu pasti, inikan jalan kampung jalan penghubung desa tadinya jarang truk sekarang ramai, apalagi kalau material sirtu tidak ditutup terpal yang dibelakang truk ibarat kena debu vulkanik, mata terasa penuh debu,” tegasnya. Selasa (29/8/2023).
Bukan itu saja, jalan kampung tadinya halus sekarang mulai terlihat ada yang rusak bahkan gorong-gorong sudah ambles.
“Sudah mulai rusak, gorong gorong juga ambles, memang ditutup palt besi tapi yang melintas truk berat jadi plat besinya bergeser. Ini tambah makin bahaya buat pengendara,” terang Agus.
Mengenai adanya perjanjian dari pihak proyek irigasi Pariterong yakni Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas atau pihak kontraktor, Agus tidak mengetahui sejauh itu.
“Kita rakyat kecil tidak tau apa – apa, sudah MoU ke desa atau suatu bentuk apapun saya kurang tau, karena setiap hari saya kerja dan malamnya sudah capek istirahat,” ungkapnya.
Terpisah, Agung Setiaji, Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Jombang mengenai jalan dilalui kendaraan muatan material proyek irigasi Pariterong dirinya tidak bisa berbuat banyak hanya bisa memperbaiki, itupun jika ada anggaran.
“Yang ambles sudah dipasang palt besi buat darurat, bisanya cuman itu. Sedangkan untuk menindak truk melebihi tonase itu bukan kewenangan kita,” tandasnya.
Hingga berita ini ditayangkan tim masih berusaha melakukan konfirmasi pada Pemdes Jarak dan BBWS Brantas melalui pemenang tender proyek irigasi Pariterong. (Red/HR/TiM)