JOMBANGKU.com – Aksi pencurian yang menyasar Sekolah Dasar di Kabupaten Jombang, memang sudah tidak ada lagi. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tetap mengimbau agar semua pihak tetap waspada.
Selain mendorong adanya penjaga sekolah, upaya pencegahan terhadap barang inventaris negara juga harus terus dilakukan. Salah satu caranya, dengan membawa pulang perangkat elektronik diantaranya laptop serta LCD proyektor.
“Memang tidak ada laporan terbaru terkait kehilangan yang menimpa satuan pendidikan. Namun demikian, kami tetap menghimbau agar sekolah terus waspada,” kata Senen, Kepala Disdikbud Jombang, Rabu (7/12/2022).
Selain mendorong satuan pendidikan untuk menyediakan penjaga sekolah yang dapat melakukan patroli. Semua elemen diharapkan juga berperan dalam menjaga barang inventaris negara.
“Instruksi kami usai rakor akhir bulan November kemarin, semua elemen pendidikan harus melakukan antisipasi aksi pencurian. Selain penjaga sekolah, kami meminta agar barang elektronik yang merupakan inventaris negara untuk dibawa pulang,” ujar Senen.
Diketahui sebelumnya, 9 sekolah di Jombang menjadi sasaran aksi pembobolan. Sekolah tadi meliputi tiga SDN di Kecamatan Wonosalam, yakni SDN Wonosalam 3, SDN Wonosalam 5 dan SDN Carangwulung 2. Kemudian dua SDN di Kecamatan bareng juga turut menjadi sasaran. Yakni SDN Tebel 1 dan SDN Ngampungan.
Lalu para pencuri kembali beraksi di Kecamatan Tembelang, dengan menyatroni SDN Kedungotok. Dan terakhir, SDN Kauman Kabuh, SDN Mentaos Gudo dan SDN Jatibanjar Ploso.
“Selain barang elektronik mulai dari laptop, LCD proyektor, hingga kamera CCTV. Pencuri juga menyasar uang tabungan yang disimpan di sekolah,” ungkap mantan Kepala BKD PP Jombang itu.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang, selain menggelar rapat koordinasi (Rakor,red). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga mengeluarkan surat edaran (SE) dengan nomor register : 421/5195/415.16/2022, tertanggal 14 Nopember 2022.
“SE yang kami edarkan bukan hanya bagi satuan pendidikan, namun juga wilayah kerja (Wilker) Dinas Pendidikan. Poin penting yang kami tekankan agar mereka menjalin koordinasi dangan aparat penegak hukum (APH) setempat, agar bersama-sama melakukan patroli,” tandas Senen. (HER/Ant/Red)