JOMBANGKU.COM – Insiden Bupati Jombang Munjidah Wahab menjadi sasaran amarah warga terdampak banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, dinilai cerminan lunturnya kepercayaan warga kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
Penilaian ini diungkap Ketua DPD Lembaga Bantuan Hak Asasi Manusia – Keadilan Indonesia Sejaahtera (LBHAM-KIS) Jombang, Faizuddin Fil Muntaqobat, Kamis (14/1/202).
Menurutnya, warga terdampak sebenarnya menaruh harapan agar Pemkab segera mengatasi banjir yang melanda. Namun, tiba-tiba terbatalkan dengan adanya kunjungan Bupati Mundjidah di hari ke-13 banjir menggenang.
Selain itu, ia menilai banjir yang masih terjadi hingga Kamis (14/1/202) ini merupakan bukti lemahnya koordinasi di tubuh Pemkab Jombang. Ia juga menyayangkan tidak adanya kebijakan yang kongkrit dari Pemkab Jombang, sebelum masuknya musim hujan. Mengingat, kawasan tersebut menjadi langganan banjir tiap tahun.
“Seharusnya Bupati memanggil Kepala Desa yang terdampak banjir, Camat dan Kepala Dinas terkait, untuk melakukan antisipasi masuknya musim hujan,” kata Faiz, sapaan akrabnya kepada JombangKu.com
Dikatakannya, Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab yang besar dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir. Sesuai Pasal 16 UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Tanggung jawab yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terdiri dari pra-bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana,” paparnya.
Sebab itu, ia mendesak Pemkab Jombang segera memitigasi potensi risiko lebih besar, dan mengerjakan tanggung jawab sebagaimana diamanatkan dalam UU Penanggulangan Bencan dalam penanggulangan banjir.
“Mengordinasikan instansi Pemerintah Kabupaten dan pihak terkait untuk mencegah dan menanggulangi banjir, serta bertanggung jawab terhadap berbagai kerugian yang dialami masyarakat, baik kerugian ekonomi, sosial maupun psikologi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menjadi sasaran protes warga saat meninjau banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Rabu (13/1/2021).
Siang itu sekitar pukul 12.30 WIB. seorang pria warga setempat, langsung melampiaskan amarahnya, begitu Bupati bersama sejumlah pejabat Forkopimda dan Kepala OPD Pemkab Jombang mulai masuk lokasi banjir.
Pria memakai kaus dan celana biru itu juga menantang Bupati untuk tinggal di tengah banjir selama satu minggu, agar mengetahui penderitaan warga.
“Percuma rene, ayo melbuo nek wani. Ayo melbu, nginepo nang kene sak minggu (Percuma ke sini, ayo masuk kalau berani. Ayo masuk, menginaplah di sini satu minggu),” teriak pria yang mengaku warga Dusun Beluk tersebut.
(hr/jk)