JOMBANGKU.com – Selama sepekan ini, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang diramaikan dengan kedatangan para operator sekolah ataupun pengurus barang dari seluruh satuan pendidikan SD dan SMP di Kota Santri.
Para utusan sekolah yang datang secara bergiliran tersebut, diajak untuk melakukan entry Barang Milik Daerah (BMD) ke aplikasi E-BMD. Kegiatan entry E-BMD digelar selama sepekan, dimulai sejak Senin (12/12/2022) hingga Jumat (16/12/2022).
Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Senen mengungkapkan, entry barang di sekolah ke aplikasi E-BMD merupakan bagian dari proses inventarisasi barang milik pemerintah daerah.
Selain sebagai rekonsiliasi data guna menjaga ketertiban pelaporan, serta penatausahaan, langkah itu juga sebagai bentuk pengawasan terhadap barang milik daerah.
“Upaya entry BMD secara bersama-sama merupakan inovasi dari Dinas Pendidikan. Hal ini kami lakukan, sebagai bentuk pengawasan utamanya barang milik daerah,” papar Senen, Rabu,(14/12/2022).
Dia menjelaskan, untuk menyelenggarakan entry E-MBD secara bersama-sama tersebut, pihaknya meminta Sub Bagian Keuangan dan Aset Disdikbud Kabupaten untuk menangani dan mengundang para utusan sekolah secara bergiliran dalam sepekan.
Sementara yang dihadirkan, yakni perwakilan satuan pendidikan baik itu jenjang sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah dasar (SD).
“Yang kami undang dalam kegiatan ini yakni operator atau pengurus barang di satuan pendidikan, baik itu jenjang SMP maupun SD yang ada di Kabupaten Jombang,” ujar dia.
Seiring dengan banyaknya operator atau pengurus barang yang mengikuti kegiatan entry barang milik daerah ke aplikasi E-BMD,, Disdikbud memberlakukan jadwal bagi masing-masing sekolah yang tersebar di penjuru Kota Santri.
Senen mencontohkan, pada hari pertama kegiatan entry bersama-sama, Senin (12/12/2022, Disdikbud mengundang operator dari 15 satuan pendidikan yang berada di Kecamatan Wonosalam.
Kelima belas sekolah tersebut adalah SDN Carangwulung 1 dan SDN Carangwulung 3, SDN Galengdowo 1 dan Galengdowo2, serta SDN Jarak 1 dan SDN Panglungan 2.
Kemudian, SDN Sambirejo 1, SDN Sumberejo 1 dan Sumberejo 3, SDN Wonokerto 1 dan SDN Wonokerto 2, serta SDN Wonosalam 1, SDN Wonosalam 2, SDN Wonosalam 3, dan SDN Wonosalam5.
“Khusus hari pertama, kami menggelar kegiatan di ruang sekretariat atau gedung A. Untuk selanjutnya lokasi kegiatan kami tempatkan di aula 3 yang berada di gedung G,” ungkap Senen.
Sementara itu, khusus bagi operator atau pengurus barang yang dikirim untuk mengikuti entry bareng triwulan 4, Disdikbud mewajibkan utusan sekolah untuk membawa laptop yang sudah terinstal aplikasi BMD.
Mereka juga diminta membawa foto copy pembelian barang yang biasanya meliputi SPK, nota, serta kwitansi.
“Agar satuan pendidikan bisa memiliki waktu untuk mempersiapkan, kami sudah mengirimkan surat di tanggal 8 Desember lalu. Selain kepala SMP Negeri, surat serupa juga kami kirimkan ke koordinator wilayah kerja (Korwilker) di semua kecamatan,” kata mantan Kepala BKD PP Kabupaten Jombang tersebut.
Ditekankan olehnya, selain membudayakan tertib administrasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), melalui kegiatan entry data yang dilakukan bersama-sama ini, upaya pengawasan serta pembinaan dapat dilakukan secara maksimal.
“Yang ingin kami tekankan melalui kegiatan ini, yakni semua satuan pendidikan tertib dalam penggunaan dana BOS. Demikian halnya, upaya pengawasan serta pembinaan sekalian bisa dilakukan,” pungkas Senen. (HER/Ant/Red)