JOMBANGKU.COM – Dengan tidak berjalannya Kereta Api (KA) lokal Jurusan Surabaya, Jombang, Kediri, Blitar yakni kereta api Dhoho atau Penataran. Tentunya sangat dikeluhkan oleh pelanggan setia penggunaan jasa transportasi kereta api.
Seperti apa yang dialami Dikin (45) salah satu pelanggan setia kereta api Dhoho asal Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, dirinya sebagai tulang punggung keluarga. Setiap hari naik kereta pulang pergi Jombang-Surabaya untuk mengais rejeki di Kota Pahlawan, sebagai buruh bangunan demi kebutuhan keluarga.
Tidak berjalannya kereta api lokal Dhoho dirinya kini tidak bisa lagi bekerja, lantaran bila naik angkutan umum selain kereta api lokal, gajinya dirasa tidak cukup.
“Setiap hari naik kereta api dari Stasiun Sumobito ke Surabaya. Nek sepur KRD Karo Dhoho gak mlaku yo ngak kerjo mas nganggur (Kalau kereta KRD sama Dhoho tidak jalan ya tidak kerja menganggur),” terangnya. Selasa (27/7/2021).
Ketika disinggung tidak mencari angkutan umum lainnya, dirinya menceritakan bahwa gajinya akan habis untuk angkutan umum.
“Gaji tidak sampai 100 ribu, naik bis ke Mojoagung dulu baru naik bis ke Bungurasih nanti ada penyekatan di Waru, muter lagi. Sedangkan kalau menginap, nginap dimana?,” jawab Dikin.
Dengan tidak bekerja di Surabaya, Dikin mengaku menganggur. Lantaran tidak terbiasa bekerja di kampung halamannya.
“Terpaksa tidak kerja, pingin kerja di kampung tidak ada yang menyuruh, semoga kereta api lokal jalan lagi, biar tidak menganggur,” ungkapnya dengan nada lemas.
Sementara, Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko dalam rilisnya membenarkan kalau pembatalan berangkat kereta api lokal Dhoho atau Penataran, selama PPKM level 4.
“KA2 lokal yang sebelumnya batal perjalanannya sampai 31 Juli 2021 rencana akan diperpanjang sampai 02 Agustus 2021, mohon maaf ya mas dan mbak pelanggan setia Dhoho atau Penataran,” tandasnya. (Red/HR).