JOMBANGKU.COM, – Pandemi Covid-19 sangatlah berdampak pada kehidupannya masyarakat. Salah satunya roda perekonomian, seperti yang dirasakan oleh pengrajin mebel asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini.
Pengrajin mebeler tersebut adalah Wandi (40) asal Dusun Rembukwagi, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, guna mencukupi kebutuhan keluarga, dirinya harus memutar otak. Tadinya hanya membuat kusen, meja, kursi.
Kini dirinya juga membuat peti mati. Alhasil atas kegigihannya, malah pesanan peti mati untuk jenasah Covid-19 dari berbagai rumah sakit.
“Alhamdulillah, semasa pandemi ini permintaan peti ada saja, ya sekitar 20- 30 peti perbulan,” kata Wandi. Sabtu (09/01/2021).
Untuk yang memesan peti mati diterangkan Wandi kebanyakan dari luar Kabupaten Jombang, seperti Surabaya dan Kediri.
“Rumah sakit Surabaya yang banyak dan itupun diambil sendiri disini,” terangnya.
Mengenai harganya diluar, dirinya menganggap bahwa peti mati buatannya bisa dibilang murah.
“Harga sekitaran 800 ribu sampai 900 ribu, itupun sudah komplit ada kain kafan atau mori pokoknya sudah jadilah,” papar Wandi.
Sebelum menekuni pengrajin peti mati, Wandi juga membuat lemari, kursi, kusen dan daun pintu serta servis kursi rumah.
“Ya awalnya saya hanya pengrajin mebel. Karena ada yang pesan peti mati dari daerah Surabaya terus saya bikinkan dan malah sekarang melayani pesanan dari daerah lain,” ungkapnya.
Walau sudah kebanjiran orderan peti mati, Wandi mengungkapkan tetap melayani pesanan mebel dan kusen.
“Kalau lemari, kusen, pintu tetap bikin walau banyak pesanan peti mati. Karena sebelum melayani pesanan peti mati, pekerjaan mebel yang utama dan pertama,” pungkasnya. (red/JK)