JOMBANGKU.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia menimbulkan kepanikan massal. Bukan hanya itu, ciri-ciri penyakit yang menyerang pernapasan tersebut juga mirip dengan flu musiman.
Alhasil, banyak masyarakat yang bingung membedakannya. Lalu bagaimana membedakan flu musiman dan Covid-19? Berikut JombangKu.com merangkum persamaan dan perbedaan flu karena Covid-19 dan influenza musiman, seperti dikutip dari laman resmi WHO (World Health Organization), Selasa (22/12/2020).
Persamaan Virus Covid-19 dan Influenza
Virus Covid-19 dan influenza memiliki gejala penyakit yang serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan yang menyebabkan berbagai macam penyakit dari asimtomatik atau ringan hingga penyakit parah dan kematian.
Kdua virus ini ditularkan melalui kontak, tetesan dan fomites. Akibatnya perilaku kesehatan perlu diterapkan, seperti kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik (batuk ke siku atau ke tisu dan segera membuangnya), adalah tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.
Perbedaan Virus Covid-19 dan Influenza
Kecepatan penularan dua virus ini merupakan poin penting yang jadi perbedaan antara kedua virus tersebut.
Influenza memiliki masa inkubasi median yang lebih pendek (waktu dari infeksi hingga munculnya gejala) dan interval serial yang lebih pendek (waktu antara kasus yang berurutan) daripada virus Covid-19.
Interval serial untuk virus Covid-19 diperkirakan 5-6 hari, sedangkan untuk virus influenza interval serial adalah 3 hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari Covid-19.
Perbedaan lainnya adalah penularan dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan sebelum munculnya, merupakan pendorong utama penularan influenza. Sebaliknya, ada beberapa orang yang dapat menularkan virus Covid-19 dalam waktu 24 – 48 jam sebelum timbulnya gejala. Saat ini, hal ini tampaknya bukan pendorong utama penularan.
Jumlah reproduksi (jumlah infeksi sekunder yang ditimbulkan dari satu individu yang terinfeksi) diketahui antara 2 dan 2,5 untuk virus Covid-19. Itu artinya data tersebut menyatakan lebih tinggi daripada influenza. Namun, perkiraan untuk virus Covid-19 dan influenza sangat bergantung pada konteks dan waktu, membuat perbandingan langsung lebih sulit.
Anak-anak jadi pendorong penting dalam penularan virus influenza di masyarakat. Mengenai virus Covid-19, data awal menunjukkan bahwa anak-anak lebih sedikit terpengaruh daripada orang dewasa dan tingkat serangan klinis pada kelompok usia 0-19 tahun rendah. Sementara itu, data awal dari studi penularan rumah tangga di China menunjukkan, anak-anak terinfeksi dari orang dewasa, bukan sebaliknya.
Meskipun rentang gejala kedua virus tersebut serupa, fraksi dengan penyakit parah tampaknya berbeda. Pada Covid-19, data hingga saat ini menunjukkan 80% infeksi ringan atau asimtomatik, 15% infeksi berat, membutuhkan oksigen dan 5% infeksi kritis, memerlukan ventilasi. Bagian dari infeksi parah dan kritis ini akan lebih tinggi daripada yang diamati untuk infeksi influenza.
Mereka yang paling berisiko terkena infeksi influenza parah adalah anak-anak, wanita hamil, lansia, mereka yang memiliki kondisi medis kronis, dan mereka yang mengalami imunosupresi. Pada Covid-19, berdasarkan pemahaman WHO saat ini adalah usia yang lebih tua dan kondisi kesehatan badan meningkatkan risiko infeksi parah.
Kematian Covid-19 lebih tinggi daripada influenza, terutama influenza musiman. Meskipun kematian sebenarnya dari Covid-19 membutuhkan waktu untuk ditelaah lebih lanjut, data yang dimiliki WHO sejauh ini menunjukkan, rasio kematian kasar (jumlah kematian yang dilaporkan dibagi dengan kasus yang dilaporkan) adalah antara 3-4%, kematian akibat infeksi lanjutan (jumlah kematian yang dilaporkan dibagi dengan jumlah infeksi) akan lebih rendah. Sementara untuk influenza musiman angka kematian biasanya jauh di bawah 0,1%. Namun, kematian sebagian besar ditentukan oleh akses dan kualitas perawatan kesehatan.
(alv/jk)