Perguruan Silat Jombang Sepakat Jaga Perdamaian dan Kerukunan

Jombang Perguruan Silat
Para pimpinan perguruan silat bersama pejabat Pemkab Jombang dan Kepolisian, menggelar pertemuan di Pendopo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (11/1/2023).

JOMBANGKU.com – Para pimpinan perguruan silat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengikuti pertemuan yang digelar pemerintah daerah setempat, di ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (11/1/2023).

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bersama antar perguruan silat. Kesepakatan tersebut antara lain berkomitmen untuk menjaga kerukunan hingga kesepakatan untuk menertibkan anggotanya masing-masing agar tidak memicu terjadinya kerusuhan ataupun berbuat onar.

“Yang disepakati, kita menciptakan suasana rukun dan damai dan bersatu di Kabupaten Jombang. Baik dari pengurus (perguruan) pencak silat, sampai dengan anggota dan akar-akarnya maupun dengan komponen masyarakat lainnya,” kata Purwanto, Asisten 1 Bupati Jombang, usai memimpin pertemuan.

Dia menjelaskan, pertemuan yang melibatkan para pimpinan perguruan silat dilatarbelakangi adanya kerusuhan yang dilakukan sejumlah pesilat beberapa hari lalu.

Pada Minggu (8/1/2023), belasan pesilat berbuat onar di wilayah Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, setelah mengikuti acara pembaiatan yang digelar perguruan.

Pasca kejadian itu, Polres Jombang meringkus 13 orang pesilat. Dari 13 pesilat tersebut, lima di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP.

“Kami merespon, karena adanya konflik horizontal yang ditimbulkan oleh oknum dari perguruan silat yang ada di Kabupaten Jombang,” kata Purwanto.

Dia menjelaskan, pertemuan antara pemerintah daerah dengan para pimpinan perguruan silat, diharapkan bisa meredakan situasi sehingga tidak ada lagi kejadian serupa pada hari-hari berikutnya.

“Kami dari Pemda kalau tidak segera merespon, ini akan menjadi semakin liar, oleh karena itu kami pada saat ini melaksanakan forum silaturahmi,” ujar Purwanto.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat mengatakan, pihaknya tidak segan mengambil tindakan tegas bagi pesilat yang berbuat onar maupun yang memicu terjadinya kerusuhan.

Dia berharap, tidak ada pesilat atau anggota perguruan silat yang terus berupaya memprovokasi terjadinya kerusuhan atau perbuatan onar di Kabupaten Jombang.

Sebab, lanjut Nurhidayat, untuk menangani kerusuhan, pihaknya tidak akan segan melakukan tindakan tegas, termasuk dengan melakukan tembak di tempat. (MHS/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *