Tingkatkan Kompetensi Siswa, Disdikbud Jombang Gelar Lomba MIPAS Jenjang SD

Sekaligus Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan

Suasana lomba MIPAS jenjang SD yang digelar Disdikbud Kabupaten Jombang
Suasana lomba MIPAS jenjang SD yang digelar Disdikbud Kabupaten Jombang

JOMBANGKU.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menggelar Lomba MIPAS untuk jenjang Sekolah Dasar (SD). MIPAS merupakan singkatan dari Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Plh. Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang Wor Windari, melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Rhendra Kusuma, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut digelar guna meningkatkan kompetensi peserta didik serta mengoptimalkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM),

“Salah satu program pembinaan yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan adalah Lomba MIPAS,” ujar Rhendra, Rabu (5/3/2025).

“MIPAS yaitu penggabungan mata pelajaran Matematika, IPA dan IPS bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD),” lanjut dia.

Dijelaskan Rhendra, upaya peningkatan mutu pendidikan melalui MIPAS dapat dilakukan melalui dua metode. Kedua metode tersebut adalah lomba, serta kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan.

Dari kedua metode tersebut, tujuan akhir yang ingin dicapai Disdikbud Jombang yakni mempersiapkan peserta didik di jenjang Olimpiade Sains Nasional (OSN).

“Melalui perlombaan pula, kami ingin menciptakan iklim persaingan yang sehat dan sportif antar peserta didik. Sekaligus memacu prestasi dan unjuk penampilan dengan selalu berusaha keras meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya,” papar Rhendra.

Adapun keterampilan yang diharapkan, yakni keterampilan yang nantinya dimiliki peserta didik yakni kemampuan dalam pemecahan masalah, mengembangkan pemikiran logis, serta mengembangkan pemahaman tentang dunia sekitar.

Selain itu, diperoleh juga keterampilan melatih kepercayaan diri dan teman sekelompok, hingga mendorong minat dan bakat siswa dalam bidang akademik.

“Untuk mengikuti lomba ini, ada beberapa ketentuan yang harus dilalui peserta didik. Mulai dari tahapan seleksi grup atau kelompok di satuan pendidikan masing-masing,” ujar Rhendra.

Syarat prosedur seleksi lainnya, tiap-tiap sekolah dapat mengirimkan dua kelompok. Masing-masing kelompok yang mengikuti lomba beranggotakan 3 peserta didik yang masih duduk di kelas IV atau V.

“Peserta didik yang tergabung dalam grup adalah yang dinominasikan untuk mengikuti OSN oleh sekolah. Dengan usia maksimal kelahiran sampai dengan 01 Januari 2013,” beber Rhendra, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Jombang tersebut.

Selain beberapa hal tadi, tiap-tiap peserta didik yang mengikuti Lomba MIPAS 2025 belum pernah menang pada lomba serupa tahun sebelumnya. Memiliki kompetensi di bidang Matematika, IPA dan IPS, serta ditunjuk oleh satuan pendidikan untuk mengikuti olimpiade.

“Satuan pendidikan melaksanakan pembinaan kepada calon peserta di setiap sekolah per kecamatan sebelum melaksanakan seleksi awal secara daring. Kepala sekolah membuat surat rekomendasi dan menyertakan dalam registrasi / pendaftaran,” terangnya.

Untuk pelaksanaan seleksi yang dilakukan oleh bidang pembinaan sekolah dasar, dilakukan dengan metode dalam jaringan (Daring,red). Di tahapan ini, 100 kelompok dengan peringkat terbaik bakal dinyatakan lolos ke tahap lanjutan.

“Tahapan selanjutnya, 100 kelompok dengan peringkat terbaik kembali menjalani seleksi secara tulis untuk dicari 10 tim terbaik yang masuk final,” urainya.

Di tahapan final, 6 kelompok dengan peringkat terbaik dinyatakan sebagai juara. Metode penjurian dilakukan, dengan seleksi cerdas cermat.

“10 tim peringkat terbaik kemudian bertarung di babak final. Metode yang kami pergunakan, yakni seleksi cerdas cermat sampai diperoleh juara,” ungkap Kabid Pembinaan SD.

Ditanya terkait pelaksanaan lomba, Disdikbud menyebut semua rangkaian dilakukan pada bulan Februari kemarin. Meliputi tahapan pendaftaran peserta dimulai tanggal 10 hingga 14 Februari.

Seleksi daring di tanggal 17 Februari, serta seleksi tulis dan cerdas cermat dilakukan pada tanggal 19 Februari 2025.

“Di babak penyisihan, kelompok peserta bisa mengerjakan soal di kecamatan masing-masing. Di tahapan ini berbentuk pilihan ganda dengan total 100 butir soal gabungan 3 mata pelajaran,” ulasnya.

Memasuki babak semifinal, jumlah soal berkurang menjadi 60 butir. Terdiri dari Matematika 25 soal, Ilmu Pengetahuan Alam 25 soal, serta Ilmu Pengetahuan Sosial 10 soal.

“Tahap final, peserta bakal menjalani seleksi di tiga babak. Meliputi babak quiz, babak tersembunyi, serta terakhir babak rebutan,” pungkas Rhendra. (Wan/Red/*)

Tinggalkan Balasan