JombangKu.com – Lima tahun berlalu, jalan arteri nasional Peterongan – Jombang tepatnya barat flyover Peterongan sampai dengan Keplaksari dan Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, kini kembali diperbaiki dengan cara cor lama dikupas diganti yang baru.
Mungkinkah jalan arteri nasional tersebut, dikategorikan menjadi proyek abadi hampir sama dengan Jalan Pantura.
Bagaimana tidak dimana usia jalan setelah dilakukan perbaikan belum genap 5 tahun sudah diperbaiki kembali, sampai menelan anggaran negara mencapai puluhan miliar bahkan lebih.
Perbaikan Tahun 2018
Pada tahun 2018 Jalan Arteri Nasional Peterongan – Jombang tepatnya barat flyover sampai Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan jalur dari timur ke barat sudah dilakukan pengecoran.
Perkiraan awal Desember 2018, pengecoran jalan sudah selesai dan sudah bisa dilewati kendaraan.
Belum dua tahun, dimulai dari titik turunan barat flyover Peterongan sampai dengan Taman RTH Keplaksari dan Kepuhkembeng cor sudah mulai retak, bahkan berlubang atau ambles sehingga dilakukan perbaikan dengan cara dilakukan penambalan menggunakan aspal cair.
Kendati demikian bukan suatu solusi, dimana jalan tersebut malah bergelombang sehingga dinilai membahayakan pengendara khususnya pengendara motor.
“Alhamdulillah hampir 5 tahun ini jalan bergelombang, sekarang ada tindakan dan dikupas beton cornya menggunakan alat berat,” terang Andri (35) warga sekitar. Jumat (11/8/2023).
Andri berharap agar pembangunan jalan arteri nasional Peterongan-Jombang ditahun 2023 ini tidak seperti proyek sebelumnya.
“Semoga tidak jadi proyek abadi seperti jalan Pantura,” terangnya.
Anggaran 2018 46 Miliar
Pengerjaan pengecoran Jalan Arteri Nasional Peterongan – Jombang bukan dari Pemkab Jombang melainkan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya.
Anggarannya tidak sedikit yaknj senilai Rp 46,2 miliar dengan pemenang lelang PT Timbul Persada dari Tuban.
“Kalau dulu ada papan proyek nilainya kisaran sekitar 46 Miliar, kalau tidak salah” lanjut Andri.
Beton Cor Setelah Dibongkar
Terlihat setelah dilakukan pembongkaran menggunakan alat berat, beton cor ketebalan sekitar 30-35 centimeter sebagai menggunakan tulang besi, namun lebih banyak hanya beton cor tanpa tulangan besi.
Pada dasarnya rangka atau tulangan besi sangat penting, hal itu bertujuan buat distribusi berat tegangan yang lebih merata, menambah kekuatan sehingga jalan jadi stabil guna menompang memikul beban kendaraan berat seperti truk besar.
“Itu dibongkar kelihatan, kadang ada besinya banyak juga tidak menggunakan besi polosan hanya beton kelihatan jelas,” terang Andri.(Red/HR)***