Trend  

Menilik Prostitusi Online MiChat di Jombang, Ceritanya Senang Sampai Kena Prank

Ilustrasi
Ilustrasi handphone, logo Michat dan sosok wanita

JOMBANG – Demi kebutuhan gaya hidup juga keluarga, sebut saja NV (23) asal kota kembang Bandung, Jawa Barat, rela berhijrah ke Kabupaten Jombang untuk mencari hidung belang melalui media sosial MiChat.

Mojang atau gadis ini, menceritakan berkeliling dari kota satu ke kota lain, untuk mencari caun atau uang untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya.

Menjadi wanita penghibur lady escort (LC) dan pekerja sek, tidak segampang membalikkan tangan, diakuinya mendapat hinaan tetangga bahkan kesenangan jika mendapatkan uang bahkan tidak sedikit terkena prank.

“Itu anak abdi (saya) di kampung,
meunang hinaan ti tatangga (dapat hinaan tetangga) itu dukanya. Lain bahagianya, meunang loba duit (dapat duit banyak) tapi gancang rengse (cepat habis),” ceritanya sambil tertawa. Jumat (8/4/2022).

Tidak cukup disitu, dirinya tidak hanya membuka Open BO alias Open Booking, terkada ada job lady escort (LC) juga dirinya melayani.

“Dulu di Jakarta awalnya LC terus pingin dapat uang banyak, terus freelance (panggilan hotel), sekarang banyak pesaing, takut juga sama petugas, selain itu juga biar tidak diketahui orang sekampung. Lah sekarang keliling ke kota, kadang ke Jawa Tengah kadang ke Jawa Timur, Kalau di Jombang sudah dua kali sepi kalah sama lokal,” terangnya.

Walau demikian sekali pulang kampung dirinya tidak selalu bawah uang banyak, hal tersebut dikarenakan faktor gaya hidup dan pengeluaran sewaktu dikota yang disinggahinya.

“Ya kadang sisa hanya 5-7 juta sebulan, kalau dulu bisa puluhan jutaan, sekarang tamu pinter nawar, ya wajar sih kalau tidak di iyakan kalah sama yang lain,” lanjutnya.

Mengenai takut akan suatu penyakit menular seperti HIV dan AIDS, dan terkena jeratan hukum dirinya juga merasa ketakutan.

“Takut pastilah, semoga tidak. Pastinya dari hati yang dalam kepingin berhenti menunggu keajaiban, hahaha,” ucapnya sambil menghisap sebatang rokok.

Untuk menggaet tamu di setiap kota yang disinggahinya, menggunakan media sosial dan aplikasi lainya salah satunya Michat, untuk tarifnya semdiri sekitar 500 – 600 berikut tempat.

“Kalau mahal biasanya pelanggan nawar, di MiChat tau sendiri pesaingnya banyak, kalau saya include hotel, lah pesaing saya ada di kost ada juga include hotel,” ungkapnya sambil tertawa di salah satu angkringan di Kabupaten Jombang. (Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *