JOMBANGKU.com – Selama menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang, pasangan Mundjidah Wahab – Sumrambah dikenal sebagai sosok bersih karena tidak memiliki catatan terjerat kasus hukum, khususnya terkait kasus korupsi
Menurut Menurut Mukari, dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, ada beberapa catatan positif terkait Mundjidah – Sumrambah, saat menjabat Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode 2018 – 2023.
Selain pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal hingga terciptanya suasana harmonis, keduanya juga tercatat sebagai sosok pemimpin yang bersih.
“Saya masih beranggapan bahwa Bu Mundjidah dan Mas Rambah itu pemimpin yang bersih. Indikatornya gampang, karena beliau tidak pernah berurusan dengan hukum, (terutama) yang berkaitan dengan korupsi, katakanlah begitu,” ujar dosen sekaligus Sosialog asal Kota Santri ini.
Menurut Mukari, memang ada suara-suara miring terhadap sosok Mundjidah – Sumrambah. Namun, lanjut dia, hal itu merupakan situasi yang biasa yang dihadapi setiap pemimpin.
Pendapat akademisi Undar Jombang tersebut, seirama dengan catatan penghargaan atau apresiasi yang diraih Pemkab Jombang pada kurun waktu tahun 2018 hingga 2023.
Selama dipimpin Mundjidah – Sumrambah, Pemkab Jombang meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan RI, pada 2018. Penghargaan itu diterima atas perolehan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Kabupaten Jombang.
Opini WTP kembali diperoleh pada tahun berikutnya. Pada 2019, Pemkab Jombang mendapat penilaian Opini WTP oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) Perwakilan Jawa Timur.
Kemudian pada 2020, meraih Opini WTP dari PBPK-RI, serta dari Kementerian Keuangan RI. Lalu, apresiasi dan penghargaan WTP atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2019 dari Pemerintah Pusat.
Pada 7 Mei 2021, opini WTP diperoleh dari BPK-RI Perwakilan Jawa Timur, kemudian pada 29 Oktober 2021 memperoleh apresiasi dari Menteri Keuangan RI, merujuk pada penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
9 Legacy
Sementara itu, Komunitas purna bhakti kepala desa, lurah seluruh Indonesia (Kompakdesi) Kabupaten Jombang, mengajak masyarakat agar lebih teliti mendukung pasangan calon (Paslon) kepala daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 nanti.
Ketua Kompakdesi Jombang Arif Afandi mengatakan, memilih calon pemimpin terbaik berdasarkan kemampuan, program kerja, dan komitmennya terhadap kepentingan rakyat adalah langkah yang bijak.
Menurutnya, sosok pemimpin itu ada pada pasangan Mundjidah – Sumrambah, pasangan calon bupati-wakil bupati Jombang nomor urut 1, pada Pilkada Jombang 2024.
Dipaparkan Arif, setidaknya ada 9 dasar atau alasan untuk lebih mendukung dan memenangkan pasangan Mundjidah – Sumrambah pada Pilkada Jombang 2024.
“Ada 9 poin yang kita simpulkan dan itu ada pada diri paslon Mundjidah-Sumrambah, baik itu pada kualitas individu dan kepemimpinan yang sudah mereka jalankan periode 2018-2023,” ujar dia.
Adapun kesembilan poin yang dimaksud Arif, yakni:
1. Munjidah Wahab telah memiliki pengalaman memimpin Jombang sebagai Bupati. Pengalaman itu membuktikan kapasitasnya dalam menjalankan pemerintahan dan membuat kebijakan yang tepat untuk kemajuan daerah.
2. Di bawah kepemimpinannya, program peningkatan mutu pendidikan di Jombang terus berjalan, termasuk peningkatan infrastruktur sekolah dan akses pendidikan bagi masyarakat desa dan pelosok.
3. Munjidah dan Sumrambah menunjukkan komitmen dalam pembangunan yang berkelanjutan dengan fokus pada infrastruktur, lingkungan, dan ekonomi lokal yang mendukung kesejahteraan masyarakat tanpa merusak alam.
4. Mereka dikenal mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap kebijakan. Dengan pemahaman mendalam terhadap budaya dan tradisi Jombang, kepemimpinan mereka dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
5. Sebagai perempuan, Munjidah sangat peduli terhadap isu-isu perempuan dan anak, dengan banyak program yang mendukung pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kesehatan keluarga.
6. Sebagai pemimpin, Munjidah dan Sumrambah memiliki jaringan yang baik dengan pemerintah pusat dan provinsi, sehingga memudahkan alokasi anggaran dan program pembangunan untuk Jombang.
7. Mereka telah berkomitmen meningkatkan layanan publik, seperti layanan kesehatan, administrasi kependudukan, dan infrastruktur dasar, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih cepat, mudah, dan efisien.
8. Keduanya memiliki rekam jejak yang bersih dan jauh dari kasus korupsi atau masalah hukum, hal ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
9. Mereka memiliki visi untuk memastikan pembangunan tidak hanya terfokus di perkotaan, tetapi juga merata hingga ke desa-desa, sehingga kesejahteraan masyarakat di seluruh Jombang dapat meningkat.
“Adanya kombinasi pengalaman, komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat, dan visi pembangunan yang inklusif, Munjidah Wahab dan Sumrambah menjadi pilihan yang sangat tepat dan kuat untuk melanjutkan pembangunan Jombang di masa depan,” tandas Arif, mantan Kepala Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek. (Rai/Red)