JOMBANGKU.com – Mungkin banyak yang tidak tahu, jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, pernah mengundang maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo.
Momentum itu terjadi dalam Workshop Pantomim yang digelar oleh Disdikbud Kabupaten Jombang. Workshop tersebut diikuti 158 guru pada Oktober 2022.
Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Senen mengungkapkan, workshop yang menghadirkan maestro pantomim Indonesia tersebut digelar dalam rangka memaksimalkan potensi di bidang kesenian, salah satunya pantomim.
“Dalam workshop yang kami gelar bulan Oktober kemarin, total sebanyak 158 guru kami hadirkan sebagai peserta. Upaya serius ini kami lakukan, untuk mengoptimalkan potensi kesenian peserta didik,” ujar Senen, Rabu (14/12/2022).
Dia menuturkan, workshop kala itu berlangsung selama hampir 6 jam. Selama Workshop, sang maestro pantomim, Septian Dwi Cahyo, memaparkan 40 persen materi dan menyediakan porsi praktik 60 persen kepada semua peserta.
Dari total porsi tersebut, Septian membagikan ilmu terkait praktik pantomim, hingga praktik merias wajah untuk pantomim.
“Saat kegiatan workshop, kami sengaja menghadirkan Maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo. Begitu kami berikan waktu, yang bersangkutan langsung berbagi ilmu terkait praktik pantomim, hingga praktik merias wajah untuk pantomim kepada seluruh peserta,” ungkap Senen.
Ketika ditanya perihal urgensi kegiatan, mantan Kepala BKD PP itu menyebut jika workshop digelar untuk lebih meningkatkan pengetahuan sekaligus pemahaman pantomim.
’’Ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang festival lomba seni siswa nasional (FLS2N) bagi guru pembimbing pantomim. Sekaligus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang seni pantomim dan teknik berpantomim,’’ jelas dia.
Senen mengungkapkan, hasil nyata yang tahun ini langsung bisa dirasakan melalui kegiatan workshop. Hasil nyata tersebut, yakni siswa SDN Karangan 2, Kecamatan Bareng, berhasil menjadi juara tiga dan SDN Kepanjen 2 menjadi juara empat FLS2N seni pantomim tingkat provinsi.
Melalui capaian itu yang merupakan hasil nyata dari adanya pelatihan pantomim, Senen berharap adanya peningkatan prestasi siswa di ajang FLS2N tahun depan. ’’Kami berharap bisa tembus ke tingkat nasional. Target tersebut kami tetapkan di tahun mendatang hingga tahun-tahun setelahnya,’’ harapnya.
Tidak jauh berbeda saat jalannya workshop, Kepala Disdikbud menyakini semua peserta bisa menyerap paparan materi serta uraian praktik yang diberikan. Setelahnya, mereka saat ini sudah bisa menularkan ke guru pembimbing di sekolah-sekolah lain.
“Seiring maksimalnya serapan materi serta praktik ketika workshop. Kami yakin jika saat ini semua peserta sudah mulai menularkan ilmu kepada uru pembimbing di sekolah-sekolah lain,” tuturnya.
Terakhir, porsi pelatihan itu adalah suatu keberlanjutan yang nyata. Disdikbud menekankan jika tetap harus ada target yang harus tercapai. Sebagai wadah bagi seniman-seniman pantomim cilik untuk menyalurkan bakatnya. Upaya untuk mengenalkan seni tersebut harus dilakukan oleh semua pihak.
“Siswa harus memiliki wadah yang jelas untuk mengembangkan bakat berpantomim. Tujuan itu merupakan pekerjaan rumah bagi semua pihak,’’ pungkas Senen. (HER/Ant/Red)