Dinas PUPR Jombang Optimistis Rampungkan Puluhan Paket Lelang Sebelum Tutup Tahun

Ahmad Bustomi, PUPR Jombang
Imam Bustomi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang.

JOMBANGKU.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang optimistis realisasi puluhan paket pekerjaan yang bersumber dari P-APBD 2022, bakal rampung sebelum batas waktu akhir.

Keyakinan tersebut pencapaian saat ini yang sudah mampu merealisasikan puluhan paket pekerjaan sudah mencapai 60 persen. Di sisi lain, tahap pekerjaan juga terus dilakukan oleh rekanan.

“Saat ini progres puluhan paket lelang yang bersumber dari P-APBD sudah mencapai 60 persen. Melihat waktu yang dimiliki, kami optimis semua pekerjaan tadi rampung,” kata Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, melalui Sekretaris Dinas PUPR, Imam Bustomi, Senin (5/12/2022).

Dia menjelaskan, selain waktu pengerjaan yang masih memungkinkan, mayoritas paket pekerjaan perbaikan jalan yang dilakukan menggunakan material yang cukup tersedia.

Dari total 43 pekerjaan, sebut Bustomi, sebanyak 38 diantaranya didominasi perbaikan jalan dengan menggunakan material hotmix.

“Keyakinan kami sebab puluhan pekerjaan adalah perbaikan jalan dengan menggunakan material hotmix. Dimana mekanisme pengerjaannya, antara satu hingga dua hari sudah selesai,” ujar dia.

Bustomi mengungkapkan, lebih dari 60 persen paket pekerjaan sudah dirampungkan. Meski demikian, pihaknya belum berani mengatakan jika paket yang telah rampung tersebut sudah selesai 100 persen.

Pasalnya, masih harus melalui tahapan administrasi sebelum uang dibayarkan. “Memang pekerjaan sudah selesai, namun kami tidak bisa mengatakan 100 persen. Selain ada tahap pemeriksaan yang masuk dalam tahap administrasi, terlebih dulu harus ada dokumen uji lab,” jelas dia.

Dalam uji lab tadi, ada beberapa hal yang menjadi obyek pemeriksaan, mulai dari ketebalan jalan, tingkat kepadatan, hingga kadar aspal.

Untuk mengetahui hal itu, sampling yang didapat dari uji core drill terlebih dulu melewati ekstrasi. “Kami tidak mengarahkan kepada satu atau dua laboratorium, sebab di Jawa Timur banyak pilihan universitas yang memiliki. Yang jelas dalam uji lab ada beberapa obyek yang diperiksa, mulai dari ketebalan, tingkat kepadatan, hingga kadar aspal,” beber Bustomi.

Untuk proses ekstrasi ini, memang membutuhkan waktu hingga satu pekan. Penyebabnya, selain memerlukan perhitungan secara detail. Hampir semua wilayah yang ada di Jawa Timur juga tengah melakukan uji serupa.

“Prosesnya memang memerlukan waktu, karena harus dihitung secara detail. Terlebih lagi kondisi serupa juga terjadi di semua wilayah yang ada di Jawa Timur, dalam artian juga melakukan uji lab,” terangnya.

Ditegaskan oleh Bustomi, untuk mendapatkan dokumen hasil uji lab. Tidak bisa dilakukan dengan memilih laboratorium secara asal-asalan. Tapi harus yang sudah mengantongi sertifikasi, semisal ITS, atau Universitas Brawijaya.

“Jika syarat ini tidak dilalui, kami pastikan tidak akan melakukan pembayaran. Demikian halnya laboratorium uji harus yang sudah mendapat sertifikasi, tidak boleh asal-asalan,” pungkas dia. (HER/Ant./Red)

Exit mobile version