JOMBANG – Sekitar empat tahun sudah, di sebuah Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, pernah adanya eksplorasi minyak dan gas (migas) oleh PT Minarak Lapindo Brantas. Namun lokasi tersebut kini seakan tidak bertuan.
Dilokasi bekas eksplorasi pagar dikerumuni rerumputan sedangkan pintu akses masuk untuk lalu-lalang peralatan pengeboran hanya bergembek dan berkarat tanpa penjaga.
Pardi (50) warga setempat mengatakan bahwa dulunya sebelum dilakukan ekplorasi sempat ada penolakan oleh warga.
“Waktu ada pengurukan dulu warga protes karena takut seperti Lapindo,” terangnya. Senin (14/2/2022).
Tidak adanya kegiatan oleh Minarak Lapindo Brantas yang diketahuinya, dimulainya pekerjaan dari Tahun 2018 dan berakhir pada Tahun 2020.
“Perkiraan 2 tahun alat pengeboran diangkut semua oleh Lapindo, tidak diteruskannya. Katanya kandungannya tidak banyak ya itu alasannya dan sekarang bekas pengeboran terbengkalai,” papar Pardi.
Dilain tempat, Yudi (38) mengatakan bahwa di Desanya yang diketahui bahwa di desanya banyak akan kandungan yang tersimpan di perut bumi.
“Kalau pengeboran bukan hanya dari Lapindo saja, Kimia Farma juga mengebor mengambil kandungan yodium dari bumi,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa Desa Blimbing dan Jombok, Kecamatan Kesamben merupakan sebuah desa perbatasan antara Mojokerto dan Kabupaten Jombang untuk menuju tempat tersebut jalannya terlihat rusak dan berlubang.