Anggap Luapan Emosi Warga Jombang Terdampak Banjir Adalah Setingan, Waras : Umaroh Kok Begitu

Waras Jombang
Waras Zainuddin ketika diwawancarai awak media (Istimewa)

JOMBANGKU.COM, – Seorang Waras Zainuddin merupakan mantan aktivis dan dulu juga dekat dengan keluarga Pejabat Jombang, menanggapi serta mempersoalkan adanya statement Bupati Jombang di publik soal adanya aksi protes warga di lokasi banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang menilai bahwa itu adalah sebuah setingan.

“Tidaklah elok seorang pemimpin bicara tentang kritikan, luapan emosional warganya dianggap sebuah setingan,” kata Waras Zainuddin pada JombangKu.com, Kamis (14/01/2021).

Waras, menegaskan dimana masyarakat pastinya ada perbedaan sikap ataupun perilaku, sehingga wajar dalam beberapa hari tidak bisa tidur dengan nyaman, hal itu dimungkinkan sudah belasan hari rumahnya terkena banjir.

“Maklum ini yang dinamakan berbeda kasta, rakyat harus tidur dengan suasana banjir yang merendam rumahnya, sang pemimpin harus tidur dengan kamar megah dan berAC, siapa yang gak marah ketika masyarakat harus tidur bersama banjir sedangkan pemimpinnya tidak kunjung datang,” paparnya.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan bahwa sosok dari umaroh yang amanah pastinya bisa mengerti dan memahami akan penderita rakyatnya.

“Pemimpin yang bijak akan menerima kritik dan saran dalam bentuk adapun, walaupun itu bentuk hujatan, jangan sampai rakyat lelah dan semua marah, kemaren masih satu pemuda yang marah, masih satu pemuda yang tidak percaya kepada anda (Bupati) jangan sampai terjadi masyarakat semua tidak percaya kepada anda,” terang Waras.

Dengan demikian, setiap kritikan dari masyarakat tujuannya untuk berintrospeksi dan mencari apa sebab adanya insiden yang dinilai sangat memalukan yang menimpah pimpinan daerah ketika melakukan kunjungan untuk melihat korban bencana banjir yang ada di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.

Menurutnya kejadian tersebut bisa dijadikan sebagai cambuk untuk menjadi bijak dari sebelumnya, agar kedepan tidak ada lagi insiden seperti itu.

“Jadilah pemimpin yang bijak, jangan dengarkan suara yang tidak perlu didengar, walaupun itu dari keluarga,” ungkap Waras yang gemar bersuara dan suka mengkritik di media sosial Facebook. (HR/JK).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *