Kader IPNU Meninggal Saat Resepsi 1 Abad NU, Bupati Jombang Takziyah ke Rumah Duka

Kader IPNU Mojowarno
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo, berkunjung ke rumah orang tua Imam Suhrowardi alias Ardi, Selasa (7/2/2023) malam.

JOMBANGKU.com – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab melakukan takziyah ke rumah orang tua Imam Suhrowardi alias Ardi, warga NU yang meninggal dunia saat menghadiri acara resepsi 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

Bupati Jombang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo, berkunjung ke rumah duka yang berada di Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Selasa malam.

Di rumah duka, Bupati Jombang ditemui ayah Ardi, Mustain, beserta kerabatnya. Bupati Mundjidah juga berbincang dengan ayah Ardi, terkait aktivitas Ardi semasa hidup.

“Ananda Ardi ini anak baik, anaknya aktif di IPNU, sering ikut kegiatan-kegiatan IPNU,” kata Bupati Mundjidah saat berkunjung ke rumah orang tua Ardi.

Menurut putri Pendiri NU KH. Wahab Chasbullah tersebut, kepergian Ardi ke acara resepsi 1 abad NU di Sidoarjo, diketahui dan diizinkan oleh orang tuanya.

“Anaknya berangkat untuk acara yang baik, meninggalnya juga dengan cara yang baik, Insya Allah husnul khotimah,” ujar dia.

Ardi merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Sepeninggal ibunya 2 tahun lalu, Ardi tinggal bersama Mustain, sang ayah dan 3 saudaranya di Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno.

Mustain, ayah Ardi menuturkan, pada Senin (6/2/2023) petang, anak keduanya itu pamit untuk menghadiri acara resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Karena mengetahui anaknya sudah sering mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan NU, Mustain pun mengizinkan anaknya berangkat ke Sidoarjo.

Mustain mengaku mendapatkan kabar meninggalnya sang anak pada Selasa siang. Sebelum meninggal, pemuda berusia 22 tahun itu diketahui sempat melaksanakan shalat dzuhur sebagai imam, di sebuah mushola di wilayah Tanggulangin, Sidoarjo.

“Saya ikhlas, Insya Allah ini adalah jalan terbaik bagi anak saya. Insya Allah husnul khotimah,” kata Mustain.

Dia menambahkan, anaknya yang lahir pada 1 Januari 2001, sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan Nahdlatul Ulama, khususnya yang dilaksanakan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Ardi pernah menjabat sebagai pengurus tingkat ranting atau desa serta pengurus ranting Desa Gedangan, serta pengurus tingkat kecamatan atau Pimpinan Anak Cabang Mojowarno.

Jenazah Ardi sampai di rumah duka pada Selasa petang, sekitar pukul 17.15 WIB. Usai shalat maghrib, Kerabat, tetangga dan teman-teman seperjuangannya, mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir, di pemakaman umum Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. (Mhs/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *