JOMBANGKU.COM – Ada kisah pilu apa yang dialami warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disaat banjir yang melanda wilayah tersebut sekitar dua pekan, sewaktu ada yang meninggal dunia merasa kerepotan ketika menggali kubur.
Kepala Dusun Beluk, Sistio Budianto mengakui bahwa dalam rentang banjir yang melanda kampungnya ada satu warga yang meninggal dunia dan harus dimakamkan hari itu juga, walau area pemakaman dalam keadaan banjir.
“Pakai bantuan pompa untuk menyedot air dan di sekeliling lubang galian dibuat gundukan tanah yang tinggi agar air banjir tidak masuk ke dalamnya,” jelasnya. Jumat (15/01/2021).
Diakui, pria sapaan akrab Anto dalam prosesi pemakaman sedikit merepotkan, namun ia dan warga setempat tetap berusaha menyiasati situasi tersebut.
Ia juga menceritakan dibanjir sebelum (tahun lalu) juga demikian ada momen tersendiri salah satu warga terpaksa dimakamkan di kampung sebelah.
“Banjir sebelumnya juga ada tapi pemakaman dilakukan di desa sebelah di samping karena di sini banjir jadi pihak keluarga jenazah meminta dikuburkan di sana,” ujarnya.
Sekedar diketahui Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang mengalami banjir selama 14 hari. Memasuki hari ke 15 hari ini banjir mulai surut walau sebagian rumah dan pekarangan masih ada genangan air.
Berbeda dari sebelumnya, tahun ini awal 2021 banjir berlangsung lebih lama, dari biasanya yang sekitar satu minggu susah suru
Akibat banjir ini, warga setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani juga harus menelan kerugian karena tanamannya tidak bisa tumbuh bahkan produksi pabrik yodium Kimia Farma milik plat merah juga mengalami penurunan produksi. (alv/hr/jk)