Dua Pekan Banjir Tenggelamkan Sawah di Beluk Jombang, Petani Merugi

Kondisi sawah milik warga di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, yang berubah jadi lautan

JOMBANGKU.COM – Petani di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, terancam merugi lantaran tanaman padinya tenggelam karena banjir di dusun setempat.

Bahkan, banjir tahun ini terbilang cukup lama. Pada Kamis (14/1/2021) terhitung sudah 14 hari, aktivitas warga setempat dibikin lumpuh dengan kondisi tersebut. Bahkan, sempat terjadi insiden salah satu warga melabrak dan menantang Bupati Jombang Mundjidah Wahab tinggal di sana selama seminggu

Kepala Dusun (Kasun) Beluk, Sistio Budianto mengaku merugi karena bencana alam tahunan ini tak kunjung mendapatkan solusi dari Pemkab Jombang. Pria yang juga petani ini mengaku sudah mengeluarkan biaya lumayan besar untuk tanam, namun saat ini terhempas banjir.

“Saya sudah mengeluarkan biaya tanam Rp 3 juta untuk beli bibit padi dan lainnya yang ditanam di satu petak tanah saya seluas 300 boto (hampir setengah hektar) dan sekarang banjir seperti ini,” ungkap Anto, sapaan akrabnya pada JombangKu.com, Kamis (14/1/2021).

Anto menyayangkan pemerintah kurang optimal dan sigap dalam mengatasi banjir di Dusun Beluk yang terjadi tiap tahun. Sehingga, selain menyebabkan warga tak bisa beraktivitas sekaligus stres, salah satu yang paling terdampak adalah petani.

“Kalau banjir seperti ini bukan ditanami padi tapi, tapi dihuni ikan. Atau saya usul pada Dinas Pertanian untuk menyediakan bibit padi yang bisa tumbuh di kedalaman air satu meter, bisa nggak?,” tandasnya mengungkapkan kekesalannya.

Anto hanyalah satu dari sekian banyak pemilik lahan pertanian di wilayah Kecamatan Kesamben yang mengalami kerugian akibat banjir yang datang setiap tahun.

(alv/jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *