Minim Sosialisasi, Perekrutan Panwascam Jombang Dinilai Tidak Transparan

Ilustrasi Panwascam (Istimewa)

JOMBANGKU.com – Berbagai rumor negatif mencuat di tengah perekrutan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) oleh Bawaslu Kabupaten Jombang, yang dipersiapkan untuk Pemilu 2024.

Diantara rumor yang beredar, perekrutan Panwascam di Kabupaten Jombang tidak transparan dan hanya bersifat formalitas karena sudah ada kandidat yang akan dijadikan sesuai kepentingan tertentu.

Untuk diketahui, menyongsong pelaksanaan Pemilu 2024, Bawaslu Kabupaten Jombang membuka pendaftaran seleksi Panwascam di seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang, mulai 21 September 2022.

Menurut Ali Mahfudz, Ketua Cyber Pimpinan Cabang GP Ansor Jombang, rumor negatif terkait perekrutan Panwascam kian menguat karena kurangnya sosialisasi dan kualitas media sosialisasi yang digunakan.

Dia mengungkapkan, tim siber PC GP Ansor Jombang mencatat ada 3 hal yang bisa dimaksimalkan Bawaslu untuk menepis berbagai rumor negatif terkait perekrutan Panwascam di Kabupaten Jombang.

“Pertama, banner rekrutmen diperbanyak dan diletakkan di tempat strategis. Sejauh ini, banner rekrutmen panwascam sulit ditemukan di jalan protokol dan pusat kerumunan,” ujar Ali kepada JombangKu.com, Sabtu (24/9/2022).

Langkah berikutnya, lanjut Ali, pada infografis perkembangan data dan jumlah pelamar bisa dibuat lebih informatif jika tidak ingin memberi kesan sudah di plot (kavling).

“Infografis jangan hanya memuat 16 kecamatan. Yang terjadi sekarang, update progres harian tidak ditampilkan. Waktu penerimaan berkas panwascam 21-27 September 2022 juga tidak ditampilkan, begitu juga kotak aduan,” ungkap dia..

Dikatakan Ali, Bawaslu Jombang juga perlu menjaga transparansi dengan mempublikasikan data Eks-Panwascam yang kembali melamar dalam seleksi Panwascam 2022. Hal itu perlu dilakukan agar rumor personil Panwascam sudah dikavling, bisa ditepis sepenuhnya.

“Kita lihat dari Panwascam yang kemarin dan yang sudah-sudah, orang yang jadi hampir pasti dari itu-itu saja, seolah tidak ada regenerasi Panwascam. Maka dari itu, data eks Panwascam perlu juga untuk dipublish sebagai bagian dari membangun transparansi,” tandas dia.

Ali berharap, netralitas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jombang dalam mengawal jalanya Pemilu yang akan datang. Sehingga dalam pemilihan Panwascam kali ini dapat selektif tanpa adanya unsur kepentingan.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Jombang Ahmad Udi Masykur mengatakan, berbagai kritik dan masuk terkait perekrutan Panwascam di Kabupaten Jombang, akan menjadi atensi untuk segera diperbaiki.

Dia menyatakan, perekrutan Panwascam dilakukan secara transparan dan terbuka bagi seluruh masyarakat. Proses perekrutan juga menyesuaikan dengan prosedur dan mekanisme yang ditetapkan Bawaslu RI.

“Prinsipnya bahwa saran dan kritik ke Bawaslu Jombang akan selalu menjadi atensi pertimbangan konstruktif kami ke depan,” kata Udi, saat dikonfirmasi JombangKu.

“Juga, hal tersebut sebagai wujud partisipasi masyarakat. Mari sama-sama kita kawal secara partisipatif agar pemilu secara umum lebih berkualitas,” ujar Udi. (HAR/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *